Rabu, 31 Juli 2013

Mozaik hilir mudik -1

"Pulang : pergi"
"Pergi : pulang"
Yup mudik mudik mudik.. Tgl-1-agustus-2013 (borneo island).
Jogja good bye and say hello to borneo island :).
Gimanapun moderennya dan mau seampuh apapun mengenakannya tetep nyaman sama kota tempat saya lahir. Tepat jam 9:19 di bandara adi sucipto perjalanan kita mulai :) *maaf gak tau nulis ejaan jaman dulu eh xD. Secuil perasaan membuncah untuk bersua dikeluarga sana. Liburan kali ini semoga berkah dan diridhoi Allah, have a good holiday guysand see you in next part :)

Sunrise dijogja dan akan kembali melihat sunrise di jogja ketika pulang, sekarang let's watch my sunrise in kalbar-

Kamis, 18 Juli 2013

Hakikatnya memberi itu harus diberi juga

Kamu ingin dimengerti.?
Kamu ingin dinomer satukan.?
Kamu ingin diteristimewakan.?
  Etis sih kamu ingin diperlakukan seperti itu, tapi kalau kamu gak mau memperlakukan orang yang kamu mintai dengan adil dengan kata timbal balik namakan saja kau orang yang egois. Berikan ia sama dengan apa yang kau pinta, dengan begitu kau akan tau arti berusaha juga. Kalau kamu gak mau memperlakukannya sama, jangan sok seperti raja yang bebas minta ini itu. Pernah ngerasaain digituin dan yang meminta gak mau berbuat timbal balik.? (kalau iya jangan mau, kamu punnya hak untuk menolak. Jangan takut ia marah toh buat apa kita memberi orang yang tidak pernah mau sedikitpun memberi kekita.?)
Nalar juga kamu mau karena kamu punya rasa sama dia, iyasih rasanya gak sakit walau gak diberi apa yang kita mau tapi tak mungkin juga hatimu itu sebegitu kokoh dan kebal dengan rasa sakit.
Hati juga punya waktu untuk merasakan sakitnya tidak diberi, walau seberepapun kamu memanipulasi. Bukankah kamu berhak dan mempunyai hak untuk diperilakukan adil.?, dan tentu yang memperlakukan kamu adil itu seorang yang sudah diulurkan dengan tepat dihidupmu. Hubungan takkan pernah peka kepadamu kalau kau tak mencoba peka pada hubungan.

Lihatlah orang yang kau pinta, ia sanggup.? Tentu ia sanggup karena ia punya rasa kepadamu.! | sedangkan kamu, maunya diini ituin tapi kamunya sendiri.? nol besar (omong kosong). Jika kau benar suka bukankah sama-sama memberi akan lebih menyenangkan.? | semua tergantung jalan pikirmu -

               -kanvas  

Kamis, 11 Juli 2013

"Menunggu"

Karena ia hanya ingin merasakan sapaanmu, senyummu bahkan hanya sederet kata indah melalui pesan singkat. Begitu simple bukan.? Ia rela menunggumu beberapa jam, hanya bisa mematung untuk menunggumu. Kau fikir ia mematung bercampur perasaan marah.? Tidak, yang kutau kaum hawa bisa menahan emosinya ketika ia sudah melihat seorang yang ditunggu muncul dengan sapaan yang manis. Tapi terkadang mereka yang ditunggu tak menggubris bahkan mungkin tak mencoba meraba masalah itu, ya acuh dan tak mau tau. "katanya, kaum hawa itu penuh misteri".?, mereka memberi kemesterian itu karena mereka hanya ingin tau apakah kau benar-benar mementingkanya dengan menjawab sepusing-pusing kemesterian itu. Bukan karena mereka manja, bukan karena mereka bermaksud menyebalkan tapi mereka hanya ingin melihat seberapa pedulikah dan seberapa sabarnya kamu menghadapi tingkahnya.

| Resikomu mengenalnya ya resiko menjawab kemesterianya, bukankah kau mudah menjawabnya.?, bukankah merasa apa yang mereka rasakan itu terlalu mudah bagimu.? |
                                           -kanvas

-senja

Entah sejak kapan senja adalah waktu yang penting. Entah kapan ia menjadi semacam obat pecandu untukku. Haha kau juga suka.? (mmm salam sahabat dariku melalui senja itu :D). Tapi jika kau tak menyukainya (cobalah lirik minimal 1 detik saja untuk melihat keanggunanya, lihat ia berbicara untuk mengenang petualang harianmu.
Entah dan entah lagi kenapa ia bisa berbicara denganku dengan bahasanya, bahasa yang kukecap melalui semburat warna keemasan itu. Dan kau tau senja bisa membuatmu merasa kehangatan damai itu realita, bukan omong kosong lagi.!
*Bahkan kehangatan cinta ayah, ibu dimulai dari senja, tapi presepsi yang satu ini hanya aku yang mengartikanya.. *ups

Ke-emasan
Ke-unguan
Ke-merahan
Arggh kau sangat sulit digambarkan..
                                           -Senja

Terimakasih jawabanya..

"Apasih sakit itu.?"
-Mungkin sesuatu yang hanya sembuh oleh kemauanmu sendiri.
"Haha bodoh, tolol, hanya itu.?"
(apakah semudah itu arti sakit.?)
"Yang kutau sakit adalah rasa dimana semua yang kurasa tetap getir, sekukuh aku ingin berbuat tapi sekukuh itu pula sakit itu menggeluti tubuhku."
- sakit itu terus mengintaimu karena kau tak sejenak melepaskan rasa 'sakit' itu sendiri.
"Bagaimana aku melepasnya.? Ia yang datang tak perlu diundang dan aku terlalu tak mampu mengusirnya."
- lepaskan ia dengan senyum, tak perlu banyak lakukanlah dengan sedikit demi sedikit.
"Tapi apakah ada cara yang lebih cepat agar aku tak tersiksa mengusir 'sakit' itu.?"
- pada hakikatnya semua ada pada niat dan keinginanmu.

| terimakasih sakit, terimakasih kau telah datang menemani raga ini. Karena tanpamu mungkin aku tak pernah lebih bisa melukis senyum indah dan berfikir pada saatnya. |